Powered By Blogger

Minggu, 17 Oktober 2010

Kumpulan Artikel tentang Demam Berdarah

Demam Berdarah (DB) atau Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit demam akut yang ditemukan di daerah tropis, dengan penyebaran geografis yang mirip dengan malaria. Penyakit ini disebabkan oleh salah satu dari empat serotipe virus dari genus Flavivirus, famili Flaviviridae. Setiap serotipe cukup berbeda sehingga tidak ada proteksi-silang dan wabah yang disebabkan beberapa serotipe (hiperendemisitas) dapat terjadi. Demam berdarah disebarkan kepada manusia oleh nyamuk Aedes Aegypti.

Tanda dan Gejala
Penyakit ini ditunjukkan melalui munculnya demam tinggi terus menerus, disertai adanya tanda perdarahan, contohnya ruam. Ruam Demam Berdarah mempunyai ciri-ciri merah terang. Selain itu tanda dan gejala lainnya adalah sakit perut, rasa mual, trombositopenia, hemokonsentrasi, sakit kepala berat, sakit pada sendi (artralgia), sakit pada otot (mialgia). Sejumlah kecil kasus bisa menyebabkan sindrom shock dengue yang mempunyai tingkat kematian tinggi. Kondisi waspada ini perlu disikapi dengan pengetahuan yang luas oleh penderita maupun keluarga yang harus segera konsultasi ke dokter apabila pasien / penderita mengalami demam tinggi 3 hari berturut-turut. Banyak penderita atau keluarga penderita mengalami kondisi fatal karena menganggap ringan gejala-gejala tersebut.
Sesudah masa tunas / inkubasi selama 3 - 15 hari orang yang tertular dapat mengalami / menderita penyakit ini dalam salah satu dari 4 bentuk berikut ini :
• Bentuk Abortif, penderita tidak merasakan suatu gejala apapun.
• Dengue Klasik, penderita mengalami demam tinggi selama 4 - 7 hari, nyeri-nyeri pada tulang, diikuti dengan munculnya bintik-bintik atau bercak-bercak perdarahan di bawah kulit.
• Dengue Haemorrhagic Fever (Demam Berdarah Dengue / DBD) gejalanya sama dengan Dengue Klasik ditambah dengan perdarahan dari hidung (epistaksis / mimisan), mulut, dubur, dsb.
• Dengue Syok Sindrom, gejalanya sama dengan DBD ditambah dengan syok / presyok. Bentuk ini sering berujung pada kematian.
Karena seringnya terjadi perdarahan dan syok maka pada penyakit ini angka kematiannya cukup tinggi, oleh karena itu setiap penderita yang diduga menderita Demam Berdarah dalam tingkat yang manapun harus segera dibawa ke dokter atau rumah sakit, mengingat sewaktu-waktu dapat mengalami syok / kematian.
Demam berdarah umumnya lamanya sekitar enam atau tujuh hari dengan puncak demam yang lebih kecil terjadi pada akhir masa demam. Secara klinis, jumlah platelet akan jatuh hingga pasien dianggap afebril.

Diagnosis
Diagnosis Demam Berdarah biasa dilakukan secara klinis. Biasanya yang terjadi adalah demam tanpa adanya sumber infeksi, ruam petekial dengan trombositopenia dan leukopenia relatif.
Serologi dan reaksi berantai polimerase tersedia untuk memastikan diagnosa Demam Berdarah jika terindikasi secara klinis.
Mendiagnosis Demam Berdarah secara dini dapat mengurangi risiko kematian daripada menunggu akut.

Pencegahan
Tidak ada vaksin yang tersedia secara komersial untuk penyakit demam berdarah.
Pencegahan utama Demam Berdarah terletak pada menghapuskan atau mengurangi vektor nyamuk Demam Berdarah. Insiatif untuk menghapus kolam-kolam air yang tidak berguna (misalnya di pot bunga) telah terbukti berguna untuk mengontrol penyakit yang disebabkan nyamuk, menguras bak mandi setiap seminggu sekali, dan membuang hal - hal yang dapat mengakibatkan sarang nyamuk Demam Berdarah Aedes Aegypti.
Hal-hal yang harus dilakukan untuk menjaga kesehatan agar terhindar dari penyakit demam berdarah, sebagai berikut :
1. Melakukan kebiasaan baik, seperti makan makanan bergizi, rutin olahraga, dan istirahat yang cukup.
2. Memasuki masa pancaroba, perhatikan kebersihan lingkungan tempat tinggal dan melakukan 3M, yaitu menguras bak mandi, menutup wadah yang dapat menampung air, dan mengubur barang-barang bekas yang dapat menjadi sarang perkembangan jentik-jentik nyamuk, meski pun dalam hal mengubur barang -barang bekas tidak baik, karena dapat menyebabkan polusi tanah. Akan lebih baik bila barang-barang bekas tersebut didaur-ulang.
3. Fogging atau pengasapan hanya akan mematikan nyamuk dewasa, sedangkan bubuk abate akan mematikan jentik pada air. Keduanya harus dilakukan untuk memutuskan rantai perkembangbiakan nyamuk.
4. Segera berikan obat penurun panas untuk demam apabila penderita mengalami demam atau panas tinggi.

Pengobatan
Bagian terpenting dari pengobatannya adalah terapi suportif. Sang pasien disarankan untuk menjaga penyerapan makanan, terutama dalam bentuk cairan. Jika hal itu tidak dapat dilakukan, penambahan dengan cairan intravena mungkin diperlukan untuk mencegah dehidrasi dan hemokonsentrasi yang berlebihan. Transfusi platelet dilakukan jika jumlah platelet menurun drastis. Pengobatan alternatif yang umum dikenal adalah dengan meminum jus jambu biji bangkok, namun khasiatnya belum pernah dibuktikan secara medik.

Epidemiologi
Wabah pertama terjadi pada tahun 1780-an secara bersamaan di Asia, Afrika, dan Amerika Utara. Penyakit ini kemudian dikenali dan dinamai pada 1779. Wabah besar global dimulai di Asia Tenggara pada 1950-an dan hingga 1975 demam berdarah ini telah menjadi penyebab kematian utama di antaranya yang terjadi pada anak-anak di daerah tersebut.



Kenali 10 Gejala- Gejala Penyakit Demam Berdarah
Penyakit Demam Berdarah Dengue saat ini terus meningkat apalagi pada saat musim penghujan saat ini. Musim penghujan merupakan musim `gembira` para nyamuk Aedes Aegypti yang mengambil kesempatan memperbanyak `pasukannya` dengan memanfaatkan kelengahan manusia terhadap makna dari 3M plus dan cara mencegah Demam Berdarah.
Nyamuk Aedes aegypti sangat berbahaya. Yang lebih berbahayanya lagi mahluk ini tidak hanya menularkan penyakit DBD tetapi dapat juga menularkan Penyakit Chikunguya. Sebetulnya dengan mengetahui gejala – gejala penyakit ini lebih awal mudah-mudahan kita akan lebih dapat tertolong dengan cepat.
Gejala – gejala penyakit Demam Berdarah ini timbul setelah melewati masa inkubasi 3 – 5 hari sejak seseorang terserang virus dengue. Adapun gejala – gejala dari penyakit Demam Berdarah adalah :
1. Demam tinggi yang mendadak 2 - 7 hari ( 38 - 40 derajat celsius ).
2. Perasaan menggigil, nyeri kepala, nyeri saat menggerakan bola mata dan nyeri punggung pada awal gejala.
3. Tampak bintik - bintik merah ketika diperiksa dengan metoda uji torniquet.
4. Terjadi pembesaran hati ( hepatomegali ).
5. Tekanan darah menurun sehingga menyebabkan syok.
6. Terjadi penurunan trombosit di bawah 100.000/mm3 dan terjadi peningkatan hematokrit diatas 20 %.
7. Pada tingkat lanjut terjadi mimisan dari hidung dan gusi.
8. Terjadinya melena ( buang air dengan kotoran berupa lendir yang bercampur darah ).
9. Tampak bintik-bintik merah sebagai bentuk dari pecahnya pembuluh darah.
10. Demam yang dirasakan menyebabkan pegal dan sakit pada sendi.



Demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan virus dengan perantaraan nyamuk Aedes Aegypti.
Gejala Demam Berdarah adalah demam yang terjadi secara tiba-tiba, sakit perut, batuk, kerongkongan sakit, dan sesak napas. Pada kulit penderita timbul bintik-bintik merah yang kadang diikuti pula dengan berak darah, pendarahan dari hidung, dan perndarahan pada bagian putih mata.

Pengobatan (Pilih salah satu resep di bawah ini) :
     Ramuan Obat Tradisional 1 :
Buatlah jus yang terdiri dari jambu klutuk / jambu biji secukupnya, 10 gram kunyit, dan 10 gram temu lawak.
Pemakaian : Minum 2 kali sehari
     Ramuan Obat Tradisional 2 :
30 gram daun dewa segar direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc.
Pemakaian : Minum selagi hangat sebanyak 2 kali sehari
     Ramuan Obat Tradisional 3 :
Rebus 30 gram daun patikan kebo dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc.
Pemakaian : Minum selagi hangat 2 kali sehari
     Ramuan Obat Tradisional 4 :
Jika demam tinggi: 60 gram daun sambiloto direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc.
Pemakaian : Minum airnya selagi hangat, konsumsi 2 kali sehari
     Ramuan Obat Tradisional 5 :
Lubangi ujung 1 butir buah kelapa. Peras 1 butir jeruk nipis, lalu masukkan airnya ke dalam kelapa.
Pemakaian : Minum 2 kali sehari pada pagi dan sore hari
     Ramuan Obat Tradisional 6 :
10 gram meniran dan 10 gram pegagan dicuci bersih, lalu rebus dengan 5 gelas air hingga tersisa 3 gelas air.
Pemakaian : Minum 3 kali sehari, masing-masing 1 gelas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar