Powered By Blogger

Senin, 27 Desember 2010

Aplikasi Facebook

Berikut ini saya tuliskan beberapa aplikasi facebook favorit saya.. tapi cuma sedikit karena ada banyak banget aplikasinya dan ada sedikit gangguan saat saya menulis ini.. hhehehe.. ayo lets check!

My Top Friends (New)
Aplikasi ini digunakan untuk melihat daftar teman - teman (10 besar) yang sering melihat profil facebook kita. Tapi kadang - kadang sedikit tidak akurat. Yaa..boleh percaya dan tidak?!



My Status In Year
Aplikasi ini digunakan untuk melihat status - status kita selama setahun, mulai tanggal 01 Januari sampai 31 Desember. Bisa di pilih dalam  5 macam tampilan.



Top 10 TAG
Aplikasi ini digunakan untuk melihat daftar teman - teman (10 besar) yang sering nge-tag kita.

Kalkulator Cinta
Aplikasi ini digunakan untuk menentukan tingkat kecocokanmu dengan pasanganmu! boleh percaya boleh tidak! tapi saya memberi peringatan : jangan memakai aplikasi ini jika kamu cuma iseng - iseng kalkulatorin namamu dan nama orang yang kamu senengin jika itu masih jadi rahasia mu! rahasiamu bisa kebongkar. karena hasil kalkulasinya akan tetap muncul di profil kamu walaupun udah mencet tidak di publikasi / langsung skip / langsung close. Yang bikin lebih parah, munculnya tidak cuma sekali!

Make True Love Logo!
Aplikasi ini untuk membuat true love.


Karakter Zodiakmu!
Aplikasi ini untuk melihat ramalan zodiakmu hari ini (katanya). tapi saya sudah mencoba aplikasi ini beberapa kali tetapi ramalannya tetap aja sama.

Birthday Calendar
Aplikasi ini untuk membuat secam kalender ulang tahun teman facebook.


Bling Status
Aplikasi ini berisi simbol - simbol yang dapat digunakan untuk menulis status agar lebih kelihatan fun!

5 Orang Yang Benci Sama Kamu!
Aplikasi ini hanya untuk main - main.


Sabtu, 18 Desember 2010

Deathly Hallows / Relikui Kematian

Relikui kematian atau Deathly Hallows adalah tiga benda pusaka sihir fiksi yang diceritakan dalam buku Harry Potter dan Relikui Kematian karya J.K.Rowling dan menjadi judul dari novel tersebut. Ketiga benda tersebut adalah Tongkat Sihir Elder (Elder Wand), Batu Kebangkitan (Resurrection Stone), dan Jubah Gaib (Cloak of Invisibility). Diceritakan dalam novel tersebut, terdapat legenda di dunia sihir bahwa orang yang berhasil menggabungkan ketiga benda tersebut akan mendapatkan kemampuan untuk mengalahkan kematian.


Relikui Kematian ditampilkan dalam novel ini dalam simbol yang digambarkan sebagai sebuah lingkaran di dalam segitiga sama sisi, dan keduanya terbagi dua dengan sebuah garis vertikal. Lingkaran ini melambangkan Batu Kebangkitan, segi tiga melambangkan Jubah Gaib, dan garis vertikal menggambarkan Tongkat sihir Elder. Menurut karakter Xenophillius Lovegood, ayah dari kawan Harry Potter, Luna Lovegood, editor dari majalah fiksi The Quibbler, simbol ini digunakan oleh para penyihir yang mempercayai legenda Relikui Kematian. Karena simbol ini juga sering digunakan oleh Gellert Grindelwald, seorang penyihir hitam dalam kisah yang melatarbelakangi novel ini, banyak penyihir yang keliru menganggapnya sebagai simbol Sihir Hitam. Dalam acara resepsi Bill dan Fleur Weasley, misalnya, Viktor Krum tampak terkejut ketika melihat Xenophilius memakai simbol yang mengerikan sejak enam puluh tahun silam.
Relikui Kematian ditampilkan dalam novel ini dalam simbol yang digambarkan sebagai sebuah lingkaran di dalam segitiga sama sisi, dan keduanya terbagi dua dengan sebuah garis vertikal. Lingkaran ini melambangkan Batu Kebangkitan, segi tiga melambangkan Jubah Gaib, dan garis vertikal menggambarkan Tongkat sihir Elder.


Dalam novel ini, Albus Dumbledore mewariskan Hermione Granger sebuah buku kuno berjudul The Tales of Beedle the Bard dalam wasiatnya. Ketika Hermione membaca buku tersebut, ia menemukan sebuah simbol aneh yang digoreskan dalam salah satu halaman. Harry, Ron, dan Hermione pernah melihat simbol yang sama itu digunakan oleh Xenophillius Lovegood, ayah dari kawan mereka, Luna Lovegood. Xenophilius memberi tahu mereka bahwa simbol itu adalah simbol dari Relikui Kematian. Ia bertanya apakah mereka mengetahui Kisah Tiga Saudara (The Tale of the Three Brothers). Hermione menanggapi bahwa kisah itu terdapat dalam The Tales of Beedle the Bard dan membukakan halaman di mana simbol tersebut digoreskan.
Kisah yang ditemukan dalam buku kuno itu menceritakan tentang tiga laki-laki kakak beradik yang hendak menyeberangi sebuah sungai yang terlalu dalam dan terlalu berbahaya untuk direnangi. Tetapi karena mereka adalah para penyihir yang hebat, mereka menyihir sebuah jembatan yang menyeberangi sungai itu. Di tengah-tengah jembatan, mereka menemukan sebuah seseorang berkerudung, yakni Sang Maut itu sendiri. Sang Maut menjadi murka karena ketiga bersaudara yang pandai itu melewati sungai itu tanpa terluka sementara orang-orang sebelumnya yang berusaha melalui sungai itu semuanya tenggelam. Sang Maut berpura-pura mengucapkan selamat kepada para penyihir itu dan memberi tahu bahwa setiap dari mereka layak mendapatkan hadiah atas sihir mereka yang mengagumkan.
Saudara yang tertua, yang suka bertempur, meminta tongkat sihir tak terkalahkan yang layak untuk seorang penyihir yang telah mengalahkan Sang Maut. Untuk memenuhinya, Sang Maut mengambil ranting pohon Elder dan menciptakan sebuah tongkat sihir yang diberikannya kepada saudara tertua. Saudara yang kedua, yang angkuh, bermaksud mempermalukan Sang Maut lagi dan meminta kekuatan untuk memanggil yang telah mati. Sang Maut mengambil sebuah batu dari tepi sungai dan memberi tahu bahwa batu itu memiliki kekuatan kebangkitan. Saudara yang ketiga adalah yang paling rendah hati, paling bijaksana, dan tidak mempercayai Sang maut. Ia meminta sesuatu yang dapat membuatnya bepergian tanpa bisa diikuti Sang Maut. Jadi Sang Maut dengan sangat segan memberikan Jubah Gaib kepada saudara yang ketiga.
Setelah beberapa waktu, ketiganya berpisah dan pergi dalam pertualangan mereka masing-masing. Saudara yang tertua bertempur dalam duel yang selalu dimenangkan, membanggakan tongkat sihir yang didapatkannya dari Sang maut. Suatu malam, ketika ia sedang tidur, seorang penyihir yang iri hati mengendap-endap dan menggorok lehernya, lalu mengambil tongkat sihir itu untuk dirinya sendiri. Saudara yang pertama pun jatuh ke tangan Sang Maut. Saudara yang kedua memiliki sebuah rumah dan tinggal di sana sendirian. Ia mengambil batu itu suatu hari dan memutarkannya tiga kali di tangannya. Seorang wanita yang dicintainya, tapi telah meninggal dunia, muncul di sisinya. Wanita itu terpisahkan dari dunia kematian, sedih dan dingin. Saudara yang kedua menjadi gila dan membunuh dirinya sendiri untuk menyusul wanita yang dicintainya. Saudara yang kedua pun jatuh ke tangan Sang Maut. Namun demikian, Sang Maut tidak pernah menemukan saudara yang ketiga sampai ia melepaskan Jubahnya dan memberikannya pada putranya. Sang Maut pun muncul di sisi saudara yang ketiga yang menyambutnya sebagai kawan lama dan mereka pun meninggalkan dunia dengan sederajat.

Setelah Hermione melihat simbol Relikui Kematian di makam Ignotus Peverell di Godric's Hollow dan Harry teringat akan Cincin Marvolo Gaunt yang memiliki lambang Peverell, mereka menyadari bahwa ketiga bersaudara tersebut adalah keluarga Peverell: Antioch (yang tertua), Cadmus (yang kedua), dan Ignotus (yang bungsu). Harry percaya bahwa ia adalah keturunan dari Ignotus sendiri karena Jubah itu diwariskan di dalam keluarganya. Belakangan, hal ini dibenarkan oleh roh Albus Dumbledore yang muncul kepada Harry pada akhir novel ini. Alasan yang sama menyimpulkan bahwa Voldemort, dari Keluarga Gaunt, adalah keturunan dari Cadmus. Rowling telah membenarkan bahwa Harry dan Voldemort memang berhubungan dengan keluarga Peverell dalam sebuah wawancara, sebagaimana umumnya banyak keluarga-keluarga penyihir memiliki leluhur yang sama.

RELIKUI KEMATIAN
Tongkat Elder (Elder Wand)
Tongkat Elder, yang melegenda sepanjang sejarah sebagai "Tongkat Kematian" atau "Tongkat Takdir", adalah tongkat sihir yang sangat kuat yang dibuat dari kayu pohon elder. Kemungkinan, tongkat ini adalah tongkat yang paling kuat yang pernah ada, dan bila digunakan oleh pemiliknya yang sah, ia kemungkinan tidak dapat dikalahkan dalam duel. Sebagaimana biasanya tongkat-tongkat sihir lainnya, Tongkat ini pun tidak akan mengizinkan dirinya digunakan untuk mencelakai pemiliknya yang sah. Kepemilikan tongkat sihir pun merupakan hal yang rumit. Sebagaimana dinyatakan oleh pembuat tongkat sihir Ollivander, kepemilikan suatu tongkat sihir hanya dapat dipindahkan secara tepat. Tongkat ini akan menundukkan diri kepada seorang pemilik yang baru, jika pemilik lamanya dikalahkan, dilucuti, dipingsankan, atau dibunuh. Hal ini dapat terjadi baik melalui duel sihir maupun melalui jalan non-sihir (membunuh seperti Muggle, misalnya). Jika pemilik tongkat meninggal tanpa dikalahkan, maka kekuatan tongkat sihir akan padam juga karena kekuatan itu tidak pernah dimenangkan dari pemiliknya.
Setelah menyombongkan tongkat sihirnya yang tak terkalahkan, Antioch Peverell tewas terbunuh ketika tidur oleh seorang musuh yang menginginkan tongkat itu. Sejak itu, tongkat sihir ini berpindah-pindah tangan di antara para penyihir yang haus kekuasaan. Setelah melalui beberapa masa, tongkat itu jatuh ke tangan Gregorovitch, seorang pembuat tongkat sihir Bulgaria. Gregorovitch berkoar mengenai Tongkat Elder yang dimilikinya untuk menaikkan popularitasnya ketika ia menghadapi persaingan dengan Ollivander. Ia berusaha mengungkapkan rahasia kedigdayaan Tongkat itu. Tongkat Elder kemudian jatuh ke tangan Gellert Grindelwald, yang mencurinya dari pembuat tongkat sihir yang terkenal itu. Tidak diketahui apakah Gregorovitch berhasil mengungkapkan rahasia Tongkat itu tapi ia mendapatkan reputasi terkenal di Eropa. Grindelwald kemungkinan memingsankan Gregorovitch ketika ia mencuri tongkat itu, karena Grindelwald mendapatkan kesetiaan tongkat itu. Kepemilikan Tongkat Elder kemudian berpindah ke Albus Dumbledore ketika ia mengalahkan Grindelwald. Dalam novel, Rowling tidak pernah secara eksplisit menuliskan bagaimana Grindelwald menjadi pemilik yang sah atas Tongkat Elder.
Ketika Dumbledore merencanakan kematiannya dengan Severus Snape, ia memaksudkan agar Snapelah yang mendapatkan Tongkat Elder tersebut. Dalam skenario ini, karena kematiannya bukan hasil dikalahkan, Dumbledore berharap agar dengan demikian kekuatan tongkat itu pun akan turut padam mengikuti kematiannya. Namun demikian, karena Draco Malfoy melucuti Dumbledore, maka rencana ini gagal dan Draco menjadi pemilik baru dari tongkat itu tanpa menyadarinya. Setelah kematian Dumbledore, tongkat ini diletakkan di dalam makam putihnya. Voldemort kemudian membuka makam tersebut dan mencuri tongkat itu menjadi miliknya. Belakangan ia menyadari bahwa ia tidak menjadi pemilik sesungguhnya dari tongkat itu karena ia tidak mengalahkan pemilik sebelumnya. Ia salah mengira bahwa tongkat itu telah menjadi milik Snape, karena Snapelah yang membunuh Dumbledore. Hak atas tongkat itu kemudian berpindah kepada Harry setelah ia melucuti Draco, walaupun Draco belum pernah sekalipun memegang Tongkat Elder itu.
Voldemort meluncurkan empat kali Kutukan Pembunuh kepada Harry, tetapi setiap kali selalu mengalami kegagalan. Kutukan Pembunuh yang pertama gagal, menurut Dumbledore, dikarenakan pengorbanan diri Lily Potter untuk melindungi Harry, dan setelahnya Harry menjadi Horcrux secara tidak sengaja. Kutukan yang kedua terjadi dalam buku keempat, ketika kedua inti tongkat melindungi Harry dan memberikan waktu kepada Harry untuk melarikan diri. Dalam kutukan pembunuh yang ketiga, Tongkat Elder menghancurkan bagian jiwa Voldemort yang berada dalam Harry (Voldemort tidak dapat membunuh Harry, tapi ia dapat menghancurkan bagian dari dirinya sendiri). Kutukan Pembunuh yang ketiga ini merobohkan Harry hingga ia masuk ke kondisi seperti-mati untuk beberapa saat, di mana ia mendapatkan pilihan untuk "terus melanjutkan" ke kehidupan setelah kematian, atau kembali ke dunia, dan ia memilih kembali. Kutukan Cruciatus Voldemort, yang digunakan terhadap Harry ketika Voldemort mengira bahwa ia telah tewas, tidak menyebabkan kesakitan atas Harry. Dalam pertempuran terakhir, Tongkat Elder mengenali tuannya yang sesungguhnya dan ketika menghadapi mantera Expelliarmus dari Harry, tongkat itu menyebabkan kutukan pembunuh terakhir Voldemort berbalik dan membunuh dirinya sendiri. Harry adalah pemilik yang sejati dari tongkat itu dan tongkat itu tidak dapat menyakitinya.
Harry belakangan mempergunakan Tongkat Elder untuk memperbaiki tongkatnya sendiri yang telah patah. Tindakan ini sebetulnya dianggap mustahil menurut Ollivander.
Harry bermaksud mengembalikan tongkat itu ke makam Dumbledore dan bermaksud agar jika ia meninggal secara alami, maka kekuatan tongkat itu akan turut padam.
Tongkat Elder yang dipakai oleh Albus Dumbledore.


Batu Kebangkitan (Ressurection Stone)
Batu Kebangkitan memiliki kekuatan bagi pemiliknya untuk melihat dan berkomunikasi dengan mereka yang sudah meninggal. Menurut dongeng mengenai asal usul Relikui Kematian, setelah mempergunakan Batu Kebangkitan, pemilik aslinya, Cadmus Peverell, membunuh dirinya sendiri setelah melihat tunangannya yang telah meninggal tapi tidak sungguh-sungguh bersama-sama dengannya. Setelah beberapa waktu, batu itu menjadi milik Marvolo Gaunt dalam bentuk cincin. Baik Albus Dumbledore dan Gellert Grindelwald menginginkan batu tersebut, tapi untuk alasan yang berbeda. Sementara Dumbledore menginginkannya untuk berkomunikasi dengan keluarganya yang telah meninggal, Grindelwald bermaksud menggunakannya untuk membuat tentara Inferi. Voldemort mengubah cincin itu menjadi sebuah Horcrux, tanpa menyadari kemampuan sihir dari batu yang bertahta pada cincin tersebut. Batu ini kemudian digunakan terakhir oleh Harry Potter sebelum ia menghadapi Lord Voldemort.
Dumbledore menemukan cincin tersebut di antara reruntuhan rumah keluarga Gaunt, dan dengan segera menyadari bahwa benda itu adalah Horcrux sekaligus salah satu dari ketiga Relikui Kematian. Karena kegairahannya akan penemuan Batu Kebangkitan itu, Dumbledore melupakan bahwa Horcrux itu kemungkinan besar telah dikutuk. Dimotivasi oleh hasrat terdalamnya, ia segera mencoba mempergunakan Batu itu untuk berbicara dengan keluarganya yang telah meninggal. Namun demikian, kutukan yang terdapat pada horcrux itu merusakkan lengannya dan mulai menyebar ke seluruh tubuhnya. Walaupun penyebaran itu berhasil dilokalisasi oleh Severus Snape di sebatas lengannya yang rusak dan menghitam saja, Dumbledore sama saja telah dihukum mati, hanya memiliki kemungkinan satu tahun untuk hidup. Sebelum meminta pertolongan Snape, Dumbledore telah menghancurkan terlebih dahulu Horcrux tersebut, dengan menggunakan pedang Godric Gryffindor. Batu itu kemudian diwariskan kepada Harry dalam wasiat Dumbledore, tersembunyi dalam Golden Snitch, yang ditangkap Harry dalam pertandingan Quidditch pertamanya. Snitch ini menampakkan sebuah pesan "Aku membuka pada akhirnya" ketika bersentuhan dengan bibir Harry. Harry tidak dapat membuka Snitch hingga akhirnya ketika ia hendak mengorbankan dirinya untuk dibunuh oleh Voldemort, ia menyadari bahwa "akhirnya" berarti kematian. Ketika ia membisikkan, "Aku sedang menuju kematian", Snitch itu membuka dan memperlihatkan Batu Kebangkitan di dalamnya. Harry menggunakan batu itu untuk memanggil orang tuanya, Sirius Black, dan Remus Lupin yang menenangkan dirinya sebelum ia menemui Voldemort.
Batu tersebut tergelincir dari jari-jari Harry yang kebas di Hutan Terlarang. Ia dan lukisan Dumbledore belakangan setuju bahwa Harry tidak akan mencari kembali batu itu ataupun memberi tahu orang lain di mana batu itu berada, guna mencegah ketiga Relikui Kematian disatukan kembali oleh seorang penyihir. Dalam sebuah wawancara, Rowling mengatakan bahwa ia lebih suka mempercayai bahwa salah satu centaurus menginjak batu itu dan menyebabkannya terkubur untuk selamanya. Dengan demikian, batu itu kemungkinan tidak akan pernah ditemukan lagi di Hutan Terlarang.
 Batu Kebangkitan di cincin Marvolo Gaunt.


Jubah Gaib  (Cloak of  Invisibility)
Dalam legenda sihir, Jubah Gaib memiliki kekuatan untuk menutupi penggunanya dari penglihatan Sang Maut. Jubah Gaib ini adalah jubah gaib yang sejati yang tidak dapat lekang oleh waktu maupun mantera, seperti jubah gaib biasa lainnya yang digambarkan dalam dunia Harry Potter yang ditenun dari rambut makhluk gaib yang dikenal seperti Demiguise, yang dapat menjadi buram seiring waktu dan mudah dirusak oleh beragam mantera. Jubah ini pada mulanya dimiliki oleh Ignotus Peverell yang dimakamkan di Godric's Hollow, dan diwariskan turun-temurun hingga kepada James Potter dan, akhirnya kepada Harry Potter, yang akhirnya menemukan bahwa dirinya adalah keturunan Ignotus. Jubah ini tidak sedang dipegang oleh James Potter ketika ia terbunuh; karena sebelumnya telah dipinjamkannya kepada Dumbledore yang memiliki ketertarikan besar akan Relikui Kematian. Ketika ia menyadari bahwa James Potter kemungkinan memiliki Jubah Gaib legendaris itu, ia meminjamnya untuk "mempelajarinya". Pada akhir Buku ke-7, Dumbledore menjelaskan kepada Harry bahwa sihir sejati Jubah itu dapat melindungi baik pemilik maupun orang lainnya, sebagaimana yang dialami Harry dan kawan-kawannya sepanjang seri ini.
Ular tidak dapat melihat mereka yang ada dibalik Jubah Gaib, tapi mereka dapat merasakan pergerakan dan panas tubuh, sehingga dapat mendeteksi orang yang bersembunyi. Pengguna Jubah Gaib juga dapat dideteksi menggunakan mantera "Homenum Revelio". Dalam Harry Potter dan Piala Api, "Mad-Eye Moody" palsu juga dapat melihat Harry ketika ia mempergunakan Jubah Gaib, dengan menggunakan mata ajaib Moody yang asli.
Harry memutuskan Jubah Gaib sebagai satu-satunya Hallow yang akan disimpannya, dan bermaksud untuk mewariskannya kepada keturunannya.
 Jubah Gaib milik Harry Potter.


Pada mulanya, dipercayai bahwa ketiga Relikui Kematian dan Horcrux adalah benda-benda sihir yang dapat memperdayakan kematian. Namun demikian, Dumbledore memberi tahu Harry pada akhir novel ini, Harry Potter dan Relikui Kematian, bahwa meskipun Relikui Kematian menjadikan pemiliknya "menguasai kematian", ketiga benda itu tidaklah menjadikan pemiliknya hidup abadi. Justru, mereka yang "menguasai kematian" di sini sebetulnya adalah mereka yang tidak takut menghadapi kematian dan mereka adalah orang-orang yang sadar sepenuhnya bahwa setiap orang pada akhirnya harus mati.

Rabu, 15 Desember 2010

Ramalan Sybill Trelawney

Para PotterFreaks pasti sudah tahu mengapa orang tua Harry Potter di bunuh oleh Lord Voldemort pada malam 31 Oktober 1981? padahal mereka tidak mempunyai masalah yang sangat serius dengannya, sampai - sampai Voldemort 'menyisihkan' waktunya untuk membunuh James dan Lily Potter tanpa meminta bantuan Death Eaters. Ya! itu semua bermula dari sebuah ramalan yang di buat oleh Sybill Patricia Trelawney.

Lets check... :)

Trelawney adalah guru mata pelajaran Ramalan di Hogwarts, tampil dengan dandanan nyentrik, memakai banyak gelang yang mencolok, jubah, dan syal yang dihiasi manik-manik yang berkilau. Dia juga mamakai kacamata berlensa tebal, yang menyebabkan matanya terkesan lebih besar. Trelawney senantiasa menggunakan intonasi lembut dan berkesan misterius ketika berbicara. Ruang kelasnya ada di Menara Utara Hogwarts, dimana api perapiannya selalu menyala dan ruangannya menguarkan bau parfum yang sering menyebabkan murid-muridnya pusing atau mengantuk.
Harry, Ron dan Hermione (dan beberapa guru, khususnya McGonagall) yakin bahwa dia sebenarnya adalah penipu. Kredibilitasnya sebagai peramal seringkali diremehkan karena kebiasaannya meramalkan kematian salah satu muridnya setiap tahun – sesuatu yang tidak pernah terjadi (kecuali kematian Cedric, tapi juga tidak pernah disebutkan bahwa Cedric pernah mengambil mata pelajaran Ramalan). Ketika Harry kelas tiga (pertama kalinya ia mengambil mata pelajaran Ramalan), segera saja dia menjadi obyek favorit Trelawney. Dalam setiap kelasnya, Trelawney selalu meramalkan kejadian buruk yang akan menimpa Harry, diikuti dengan kematian yang tragis (kecuali dalam satu kesempatan setelah Harry melakukan wawancara dengan Rita Skeeter dan dimuat dalam The Quibbler, Trelawney meramalkan bahwa Harry akan berumur panjang, punya 12 anak dan menjadi Menteri Sihir). Kebiasaan ini membuat Harry dan Ron sebal, bahkan Hermione akhirnya men-drop pelajaran ini di pertengahan semester. Harry dan Ron tetap menganmbil pelajaran ini sampai mereka kelas lima, ketika di ujian NEWT mereka tidak lulus, tapi tak satupun dari mereka yang menyesalinya.
Pada tahun 1996 (tahun kelima Harry), ia dikenai masa percobaan oleh Dolores Umbridge, Inkuisitor Agung Hogwarts. Hal ini menyebabkan Trelawney mengalami shock. Ia sering terlihat keluyuran di dalam kastil dengan botol sherry di tangannya dan bergumam tentang kekejaman Umbridge. Keadaan memburuk ketika Umbrigde mengusirnya keluar dari sekolah. Untunglah Dumbledore turun tangan dan meminta Trelawney untuk tetap tinggal di Hogwarts. Dumbledore mengkhawatirkan keselamatan Trelawney bila berada di luar kastil, karena Voldermort pastilah akan mencarinya sehubungan dengan ramalan yang pernah dibuat Trelawney. Untuk menggantikan Trelawney yang masih shock, Dumbledore mempekerjakan Firenze, salah satu centaurus dari Hutan Terlarang.
Setelah Umbridge tidak lagi bekerja di Hogwarts, Trelawney dapat menguasai dirinya dan mengajar kembali. Meskipun, biarpun dia sangat tidak menyukainya, dia harus berbagi dengan Firenze yang tetap mengajar Ramalan. Firenze tidak mungkin kembali ke hutan karena dia dianggap pengkhianat oleh kaumnya ketika ia menerima tawaran bekerja dengan manusia.
Trelawney berada di Hogwarts sejak tahun 1979, dan hanya membuat dua ramalan yang menjadi kenyataan. Keduanya berhubungan dengan Lord Voldemort. Ramalan yang pertama dibuat (atau secara tidak sadar dikatakannya) pada saat wawancaranya dengan Dumbledore untuk menempati posisi guru Hogwarts. Dia mengatakan pada Harry bahwa pada awalnya Dumbledore tampaknya tidak berminat, tapi pada akhirnya dia dipekerjakan. Trelawney tidak sadar bahw ia telah membuat ramalan, hanya ingat bahwa ia sempat merasa aneh, yang dikiranya karena ia belum makan. Selanjutnya Trelawney ingat bahwa pertemuannya dengan Dumbledore digerecoki oleh Snape.
Ramalan yang kala itu dibuatnya berbunyi :

"Yang memiliki kekuatan untuk menaklukkan Pangeran kegelapan sudah dekat…dilahirkan kepada mereka yang telah tiga kali menantangnya, dilahirkan bersamaan dengan matinya bulan ketujuh… dan Pangeran Kegelapan akan menandainya sebagai tandingannya, tetapi dia akan memiliki kekuatan yang tidak diketahui Pangeran Kegelapan… dan salah satu harus mati di tangan yang lain, karena yang satu tak bisa hidup sementara yang lain bertahan…Yang memiliki kekuatan untuk menaklukkan Pangeran kegelapan dilahirkan bersamaan dengan matinya bulan ketujuh…" 

Ramalan ini dipercaya mengacu pada Voldermort (sang Pangeran Kegelapan) dan Harry Potter (yang lahir pada tanggal 31 Juli). Pada saat itu, mungkin saja mengacu pada Neville Longbottom (yang lahir pada 30 Juli). Namun karena ramalan itu menyebutkan bahwa Pangeran Kegelapan sendiri yang menandainya sebagai tandingan, maka tidak salah lagi bahwa yang dimaksud dalam ramalan itu adalah Harry. Ramalan ini dibuat pada malam tanggal 31 Oktober 1981, ketika Harry secara luar biasa mampu bertahan hidup dari kutukan Avada Kedavra yang dilancarkan Voldermort. Dumbledore mengatakan pada Harry bahwa kekuatan yang tidak diketahui Pangeran Kegelapan itu adalah cinta, dan dia juga meyakini arti dari kalimat terakhir, bahwa Harry dan Voldemort harus saling membunuh.
Interpretasi ramalan ini sempat dipertanyakan. Kalimat ...dan salah satu harus mati di tangan yang lain, karena yang satu tak bisa hidup sementara yang lain bertahan... dalam bahasa Inggris tertulis ...either must die at the hand of the other... . 'Either' disini diperkirakan mengacu pada dua orang (Harry dan Neville), sementara 'the other' mengacu pada pihak ketiga (Voldermort). Tapi J.K Rowling membantah spekulasi ini, dan dengan jelas mengatakan bahwa ramalan ini bukan tentang Neville. Sebagian ramalan ini dicuri-dengar oleh Severus Snape, dan ramalan yang utuh tersimpan dalam Ruang Ramalan di Kementerian Sihir. Namun ramalan yang tersimpan di Kementerian Sihir ini hancur ketika terjadi pertempuran di akhir buku Order of the Phoenix. Tidak dijelaskan seberapa banyak ramalan yang didengar Snape, atau yang disampaikan kepada Voldermort. Dumbledore mengatakan pada Harry di buku ke-6, bahwa hanya dia dan Harry yang mengetahui versi lengkap dari ramalan itu. Dan atas ijin Dumbledore, Harry menceritakan ramalan ini pada Ron dan Hermione.
Ramalan yang kedua berbunyi :

"Akan terjadi malam ini, Pangeran Kegelapan terbaring sendirian tanpa teman, ditinggalkan oleh pengikut-pengikutnya. Abdinya telah dirantai selama dua belas tahun ini. Malam ini, sebelum tengah malam, si abdi akan bebas dan bergabung lagi dengan tuannya. Pangeran Kegelapan akan bangkit berjaya kembali dengan bantuan abdinya, lebih berkuasa dan lebih mengerikan daripada sebelumnya. Malam ini… sebelum tengah malam… si abdi akan bebas… untuk bergabung lagi dengan… tuannya…" 

Ramalan ini terpenuhi ketika identitas Peter Pettigraw yang sebenarnya teruangkap dan ia bisa melarikan diri untuk bergabung dengan Voldemort serta membantunya untuk bangkit kembali dalam Harry Potter and the Goblet of Fire.
Dalam Harry potter and the Half-Blood Prince tampaknya ada indikasi bahwa Penglihatan yang diterima Trelawney kerap disepelekan. Dia mengeluh bahwa Dumbledore tidak mengindahkan peringatan-peringatannya. Dalam pertemuan singkatnya dengan Harry, dia menarik sehelai kartu dan berbisik ...menara tersambar petir... Malapetaka. Bencana besar. Makin lama makin dekat... Tampaknya Trelawney secara akurat mendeskripsikan kematian Dumbledore di menara Astronomi.

Nah...begitulah asal-usul kenapa Voldemort membunuh orang tua Harry. Hanya gara-gara ramalan!
tapi saya masih bingung : "apakah Trelawney benar-benar bisa meramal? memang sih beberapa ramalannya menjadi kenyataan tetapi kebanyakan hanya omong kosong."

Jumat, 03 Desember 2010

Ramuan (Potion) In World of Harry Potter

Ramuan (Latin potio, berarti 'minuman') adalah campuran magis yang biasanya diseduh dalam kuali dan digunakan untuk membuat berbagai efek pada peminumnya. Seorang penyihir yang mengkhususkan diri dalam pembuatan ramuan dikenal sebagai potioneer. Ramuan diseduh dari bahan-bahan dengan sifat magis.
Ramuan dapat digunakan sebagai obat, racun mematikan, atau memberikan peminum efek-efek magis.
Tidak semua ramuan tersebut digunakan dengan cara diminum, karena beberapa dapat diterapkan hanya melalui kontak fisik saja.
Menurut Profesor Severus Snape, ramuan dapat "menyihir pikiran, menjerat indera dan bahkan memperlambat kematian."

~Syarat~

Beberapa syarat dalam pembuatan ramuan, termasuk pula penggunaan kata yang cukup spesifik dalam seni ini :
¤ larutan ini, adalah adalah campuran cair yang melalui proses pelarutan, perendaman ataupun perebusan dalam air.
¤ ramuan sederhana dibuat hanya dengan mencampurkan bahan.
¤ elixir adalah sebuah solusi, manis, aromatik dan digunakan sebagai obat.
¤ philter adalah ramuan yang dirancang untuk menebarkan pesona peminumnya.
¤ racun adalah ramuan dimaksudkan untuk menyebabkan kerusakan atau kematian peminumnya.
¤ tincture adalah obat jinak diawetkan dalam alkohol.

~Peralatan Yang Dibutuhkan Dalam Pembuatan Ramuan~

-kuali
-gelas atau kristal labu
-skala
-berbagai macam bahan ramuan.

~Beberapa Buku Tentang Ramuan~

-One Thousand Magical Herbs and Fungi oleh Phyllida Spore
-Moste Potente Potions Magical Draughts and Potions oleh Arsenius Jigger
-Advanced Potion- Making oleh Libatius Borage


~Potioneer~

Potioneer adalah penyihir yang membuat ramuan selama hidupnya. Juga termasuk didalamnya, wizard yang bekerja sebagai pembuat ramuan profesional, wizard yang mempelajari atau menemukan ramuan, ataupun pengajar ramuan di sebuah sekolah sihir.

~Beberapa Potioneer Yang Diketahui ~

¤ Altheda
¤ Arsenius Jigger
¤ Baruffio
¤ Damocles
¤ Glover Hipworth
¤ Golpalott
¤ Gregory The Smarmy
¤ Gunhilda of Gorsemoor
¤ Hector Dagworth-Granger
¤ Hesper Starky
¤ Horace Slughorn
¤ J. Pippins
¤ Laverne de Montmorency
¤ Libatius Borage
¤ Mr. Mulpepper
¤ Regulus Moonshine
¤ Rubens Winikus
¤ Sacharissa Tugwood
¤ Severus Snape
¤ Vindictus Viridian

~Daftar Ramuan~

¤ Ageing Potion (ramuan penua)
¤ Amortentia
¤ Anti- Paralysis Potion (ramuan anti kelumpuhan)
¤ Antidote to Common Poisons (penangkal racun biasa)
¤ Antidote to Uncommon Poisons (penangkal ramuan tak biasa)
¤ Babbling Beverage
¤ Baruffio's Brain Elixir
¤ Beautification Potion
¤ Befuddlement Draught
¤ Black Fire Potion
¤ Blemish Blitzer
¤ Blood- Replenishing Potion
¤ Bloodroot Potion
¤ Boil-Cure Potion
¤ Bruise Removal Paste
¤ Bulgeye Potion
¤ Bundimun Secretion
¤ Burn-Healing Paste
¤ Burning Bitterroot Balm
¤ Calming Draught
¤ Confusing Concoction
¤ Cough potion
¤ Deflating Draught
¤ Dizziness Draught
¤ Doxycide
¤ Dr. Ubbly's Oblivious Unction
¤ Dragon Dung Fertiliser
¤ Dragon Tonic
¤ Draught of Living Death
¤ Draught of Peace
¤ Dreamless Sleep Potion
¤ Drink of Despair
¤ Elixir of Life
¤ Elixir to Induce
¤ Euphoria Essence of Dittany
¤ Essence of Insanity
¤ Everlasting Elixirs
¤ Fake Protective Potions
¤ Felix Felicis (Juga dikenal dengan Liquid Luck)
¤ Fire- Protection Potion
¤ Flesh-Eating Slug Repellent
¤ Forgetfulness Potion
¤ Girding Potion
¤ Gregory's Unctuous Unction
¤ Hair-Raising Potion
¤ Hate Potion
¤ Herbicide Potion
¤ Hiccoughing Solution
¤ Invigoration Draught
¤ Laugh- inducing Potion
¤ Love Potion
¤ Love Potion Antidote
¤ Madame Glossy's Silver Polish
¤ Magi-Me- More
¤ Malevolent Mixture
¤ Mandrake Restorative
¤ Draught Memory Potion
¤ Mouth Itching Antidote
¤ Mrs. Scower's All- Purpose Magical Mess Remover
¤ Murtlap Essence
¤ Noxius Potion
¤ Oculus Potion
¤ Pepperup Potion
¤ Photograph Developing Fluid
¤ Poison Antidote
¤ Polyjuice Potion
¤ Purple Fire Potion
¤ Quodpot Solution
¤ Rat tonic
¤ Regeneration Potion
¤ Restoration Potion
¤ Revive Potion
¤ Rudimentary Body Potion
¤ Scintillation Solution
¤ Screaming Snakes Hair Potion
¤ Shrinking Solution
¤ Skele-Gro
¤ Sleekeazy's Hair Potion
¤ Sleeping Draught Snuffling Potion
¤ Strengthening Solution
¤ Swelling Solution
¤ Ten-Second Pimple
¤ Vanisher Truth Serum
¤ Venomous Tentacula Juice
¤ Veritaserum
¤ Vitamix Potion
¤ Volubilis Potion
¤ Wartcap Powder
¤ Weedosoros Wideye Potion
¤ Wiggenweld Potion
¤ Wit- Sharpening Potion
¤ Wolfsbane Potion
¤ Wound- Cleaning Potion

¤Berikut Adalah Penjelasan Dua Diantaranya ¤

~The Draught Of Living Death~

The Drauit of Living Death atau biasa di kenal dengan ramuan teguk bagai mati adalah obat tidur yang sangat kuat. Mengirimkan peminumnya ke deep trance yang meniru keadaan mati. Bahan yang diperlukan adalah:
- apsintus
- asphodel
- akar valerian
- otak Sloth
- 13 kacang Sopophorous (yang harus dihancurkan dengan ujung tumpul sebuah pisau perak untuk mendapatkan jus lebih dari itu).
Ramuan itu harus menyerupai cairan, kismis halus berwarna hitam di tahap setengah, tetapi kemudian harus berubah mejadi warna cahaya ungu, kemudian jelas seperti air, selanjutnya aduk ramuan berlawanan arah jarum jam tujuh kali. Tapi lebih efektif jika diaduk berlawanan arah jarum jam tujuh kali dan searah jarum jam sekali, seperti yang diarahkan oleh Half-Blood Prince,yang rupanya mampu menghasilkan efek yang lebih kuat. Ramuan Wiggenweld Mampu membalikkan efek dari ramuan ini.
The Hagai Leticia Somnolens menggunakan ramuan ini dalam upaya untuk membunuh seorang putri yang membuatnya cemburu. Seorang pangeran yang diolesi ramuan Wiggenweld di bibirnya berhasil menghidupkan kembali putri dengan cara diciumnya.


~Amortentia~

Amortentia adalah Ramuan Cinta yang paling kuat di dunia. Hal ini menyebabkan obsesi kuat peminumnya. Memiliki kemilau induk mutiara khas, dengan uap dalam bentuk spiral yang khas. Ini memiliki aroma yang berbeda untuk setiap orang yang menciumnya, dan biasanya mengingatkan tentang hal-hal yang mereka temukan dari seseorang yang special.
Misalnya yang paling menarik Hermione Granger adalah bau rumput segar, perkamen baru, pasta gigi, dan rambut Ron Weasley . Harry Potter mencium tetes tart, sapu, dan "bunga-bunga sesuatu yang dia pikir dia mungkin mencium di Burrow" (yang ia kemudian menyadari adalah rambut Ginny Weasley).
Amortentia tidak menciptakan cinta yang sebenarnya, namun hanya obsesi semata.
Oleh karena itu, amortentia dianggap berbahaya.
Ramuan ini pernah digunakan oleh Merope Gaunt untuk memikat Tom Riddle Sr. Dan Romilda Vane untuk memikat Harry.

❖ Penyakit AIDS ❖


            AIDS bukanlah penyakit pada sistem reproduksi. Namun, AIDS dapat disebabkan karena adanya hubungan seksual, yang merupakan proses reproduksi pada manusia, oleh penderita AIDS.
            AIDS merupakan kumpulan gejala penyakit karena turunnya sistem kekebalan tubuh. AIDS (Aquired Immuno Deficiency Syndrome) disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus).
            Sampai saat ini, AIDS sudah menular ke berbagai negara. Sampai sekarang belum ditemukan vaksin yang bisa mencegah seseorang supaya tidak terinfeksi HIV, walaupun banyak penelitian medis sudah dilakukan. Jadi, begitu seseorang terkena HIV, virus HIV terus berada di dalam tubuh seseorang dan melemahkan sistem pertahanan tubuh (sel darah putih). Jika pertahanan tubuh sudah lemah, orang akan mudah diserang oleh berbagai macam penyakit. Penyakit – penyakit inilah yang dapat menyebabkan kematian.
            AIDS menuntut perhatian kita semua karena beberapa alasan, yaitu semua orang bisa terkena AIDS, belum ditemukan vaksin pencegahnya, penyebarannya sangat cepat dan tidak diketahui proses pengobatannya. Siapakah orang yang dapat terinfeksi HIV?
            Semua orang yang melakukan perilaku yang beresiko penularan HIV dapat terinfeksi, tidak peduli orang itu dari keluarga baik – baik atau bukan, bodoh atau pintar, heteroseksual atau homoseksual.
            Beberapa perilaku yang beresiko menularkan AIDS sebagai berikut :
  • Hubungan seks dengan penderita AIDS.
  • Penerimaan tranfusi darah yang sudah tercemar HIV.
  • Penggunaan jarum tindik atau pembuatan tato yang sudah tercemar HIV.
  • Penggunaan jarum suntik yang sudah terkena virus HIV tanpa disterilkan lebih dahulu.
  • Ibu hamil yang terinveksi HIV menularkan HIV pada bayi yang dikandungnya.
            Seseorang yang terinveksi HIV sistem kekebalan tubuh akan makin menurun, bnerkurang, dan akhirnya hilang. Adapun fase – fase dan gejala HIV sebagai berikut :
Fase 1 (fase awal)
            Penderita masih tampak seperti orang sehat, belum memperlihatkan gejala. Fase ini berlangsung antara 5 – 7 tahun. Hal itu bergantung pada kekebalan tubuh penderita.
Fase 2 (fase lebih lanjut)
            Mulai muncul gejala awal penyakit yang terkait HIV, seperti hilang selera makan dan tubuh lemah, keluar keringat berlebihan di malam hari, timbul bercak – bercak di kulit, pembengkakan kelenjar getah bening, diare terus – menerus, serta flu yang tidak kunjung sembuh. Fase ini berlangsung sekitar 6 bulan sampai 2 tahun.